Universitas Gadjah Mada
  • Home
  • Profil
    • Sambutan Rektor
    • Sambutan Dekan
    • Visi & Misi
    • Sejarah
    • Makna Lambang
    • Struktur Organisasi Prodi
    • Renstra
  • Berita
    • Prestasi Makin Meningkat Setelah Ganti Nama
    • Asrama UGM Gelar Residence Fair 2013
    • MAPAGAMA Ikuti Ekspedisi Arung Jeram Internasional di Nepal
    • UGM dan Kemenlu Launching Pusat Kajian Asean
    • Kuliah Dosen Tamu Internasional Desember 2017
    • Tracer Study Alumni dan Kuesioner Peserta Didik 2017
  • Akademik
    • Staf
    • Manual Prosedur Pendidikan
    • Perkuliahan
    • Stase Residen
  • ALUMNI NEUROLOGI
    • Pelantikan Pengurus ALUMNI Neurologi UGM “ANU”
  • Galeri
  • Contact

Seleksi Penerimaan PPDS 1 Neurologi Periode Juli 2017

AgendaRilis Wednesday, 8 March 2017

Prosedur penerimaan PPDS 1 Neurologi Periode Juli 2017 mengacu pada prosedur yang di sepakati TKP PPDS FK UGM yang menginduk pada Ujian Masuk UGM

Berikut Prosedur dari web :  ppds.fk.ugm.ac.id

PENDAFTARAN PPDS PERIODE JULI 2017

Syarat

Syarat pendaftaran dapat dilihat di website um.ugm.ac.id

(bagi peserta sudah mendaftar tetapi tidak lolos verifikasi, maka biaya pendaftaran tidak dapat diminta kembali)

Syarat khusus

  1. Surat Tanda Registrasi (STR) yang masih berlaku, minimal 4 bulan setelah mulai pendidikan. Angkatan 1 Juli, STR masih berlaku sampai 31 Oktober, Angkatan 1 Januari, STR masih berlaku sampai 30 April)
  2. Batas usia (info lengkap di website fk.ugm.ac.id)

Tata Cara

Mendaftar di website: um.ugm.ac.id dan mengirimkan berkas pendaftaran yang dilampiri:

  1. Print Out Formulir Pendaftaran dari laman um.ugm.ac.id
  2. Ijazah Dokter terakhir yang dilegalisasi/disahkan
  3. Transkrip akademik S1 dan Dokter (Profesi) yang telah dilegalisasi/disahkan
  4. Sertifikat/bukti akreditasi Fakultas Kedokteran (akreditasi saat ini)
  5. Sertifikat Tes Potensi Akademik yang masih berlaku
  6. Sertifikat kemampuan Bahasa Inggris yang masih berlaku
  7. Surat keterangan sehat
  8. Rekomendasi dari 2 (dua) orang
  9. Rekomendasi IDI setempat
  10. Surat Tanda Registrasi (STR)
  11. Surat ijin belajar dari instansi bagi yang sudah bekerja khusus untuk PNS minimal dari BKD setempat (format dapat diunduh disini), atau sesuai format Instansi nya.
  1. Peserta kemitraan melampirkan MOU yang sudah disyahkan, khusus:

– Tubel kemenkes : melampirkan surat lolos seleksi administrasi dari Kemenkes

– LPDP : melampirkan surat keterangan sponsor dari LPDP

  1. Proyeksi keinginan calon dalam mengikuti program pendidikan spesialis yang berisi alasan, harapan, rencana topik penelitian dan rencana setelah selesai spesialis
  2. Sertifikat kompetensi dari Kolegium Dokter Primer Indonesia, untuk lulusan mulai tahun 2007
  3. Surat keterangan PTT atau pengalaman klinik minimal 1 tahun atau intership

Pengiriman Berkas Pendaftaran

  1. Berkas pendaftaran dimasukkan dalam stop map warna biru untuk peserta regular dan map warna merah untuk peserta kemitraan kemudian dimasukkan ke dalam amplop ditulis nama dan prodi Saudara, dan dikirim ke PO BOX 333 YKBS 55281.
  2. Panitia Seleksi tidak menerima berkas lamaran yang diantar langsung ke FK UGM ataupun berkas susulan.

Jadual Pendaftaran dan Seleksi

  • Pendaftaran : 5  – 25 Maret 2017 (cap pos)
  • Hasil Verifikasi : 30-31 Maret   2017
  • Seleksi : 8-13 April 2017
  • Pengumuman Hasil Seleksi : Akhir Mei 2017
  • Aktif Pendidikan :  1 Juli 2017

INFORMASI TAMBAHAN

  • Setiap peserta diberi kesempatan mengikuti seleksi dua kali pada program studi yang sama.
  • Peserta yang dua kali gagal mengikuti seleksi pada program studi yang sama diberi kesempatan mendaftar pada program studi lain
  • Update Informasi seleksi PPDS akan diupload secara berkala di website ppds.fk.ugm.ac.id
  • INFO LEBIH LENGKAP DAPAT DILIHAT DI PAPAN PENGUMUMAN PPDS, GEDUNG KPTU LANTAI 2, JL. FARMAKO UTARA, SEKIP YOGYAKARTA
Ditulis oleh : Sekretariat PPDS | Dalam Kategori : Berita
Pada tanggal : February 27th, 2017

Asrama UGM Gelar Residence Fair 2013

Rilis Thursday, 2 May 2013

YOGYAKARTA – Asrama UGM yang pada saat ini dikenal dengan nama Universitas Gadjah Mada Residence, melaksanakan kegiatan tahunan berupa “UGM Residence Fair 2013” yang pada tahun ini akan mengambil tema “Peran Asrama Dalam Membentuk Mahasiswa yang Memiliki Karakter Pemimpin Masa Depan”. Berbagai kegiatan dilaksanakan civitas akademika UGM Residence, alumni asrama UGM dan masyarakat umum mulai dari pertandingan olahraga, bazaar, sarasehan hingga family gathering.

Ketua panitia, Priatmo Nur Subagyo, mengatakan pelaksanaan kegiatan UGM Residence Fair 2013 merupakan agenda kegitan rutin tahunan untuk mengapresiasi kebutuhan berkreasi mahasiswa yang tinggal di Asrama. Disamping mengaktualisasi peran serta asrama dalam membentuk karakter individu berjiwa kebangsaan dan berbudaya.

Namun yang tidak kalah penting, imbuhnya, asrama juga diarahkan untuk membangun kerja sama dan kontribusi positif bagi peningkatan kapasitas mahasiswa yang tinggal di Asrama UGM. “Sehingga mampu mempererat rasa kebersamaan keluarga besar UGM Residence,” kata Priatmo dalam rilis yang dikirim Kamis (2/5).

General Manager Boyke R. Purnomo, SE., MM mengatakan UGM Residence sebagai unit kerja UGM yang bergerak dalam bidang akomodasi asrama mahasiswa untuk mengemban tugas memberikan kontribusi positif bagi pembentukan karakter individu yang tidak hanya memiliki kemampuan secara keilmuan tetapi juga mahasiswa yang memiliki kecerdasan emosional dan spiritual yang baik. “Salah satunya dengan diadakannya kegiatan Life Skill yang dirancang sesuai dengan cita-cita UGM,” ujarnya.

Boyke menambahkan acara puncak dari kegiatan UGM Residence Fair adalah sarasehan yang dilaksanakan pada 12 Mei di Asrama Darmaputera. Sarasehan ini menurutnya sebagai ajang diskusi dan merumuskan format kegiatan ideal yang dapat menunjang pembentukan karakter mahasiswa. “Kita turut mengundang Direktur Kemahasiswaan UGM Dr. Drs. Senawi, M.P., untuk memberikan sumbang saran demi tercapainya mahasiswa yang memiliki karakter pemimpin,” katanya. (Humas UGM/Gusti Grehenson)

Ekpedisi Mapagama Ke Nepal

MAPAGAMA Ikuti Ekspedisi Arung Jeram Internasional di Nepal

Rilis Thursday, 2 May 2013

Mereka adalah Fadil Ramadhan (FIB), Zul Fahmi M.(FISIPOL), Wahyudin (Fakultas Peternakan), Yudha Wahyu (FISIPOL), Aryati Larasati (Fakultas Kehutanan), Mul Hendra (Alumni FIB) sebagai kayakers.

Tim Mahasiswa Pencinta Alam Gadjah Mada (MAPAGAMA) mengikuti International Expedition “The River of Gold” di Sungai Sun Kosi, Nepal 1-24 Mei 2013. Kegiatan arung jeram akan dilaksanakan selama sembilan hari dengan jalur tempuh sekitar 280 kilometer. Kurnia Fahmy, Official tim arung jeram UGM menyampaikan dalam kesempatan tersebut MAPAGAMA menerjunkan delapan orang anggota yang terdiri dari enam orang kayakers, satu official, dan satu fotografer. Tim MAPAGAMA dijadwalkan bertolak menuju Nepal pada 1 Mei dan akan tiba di Kathmandu, Nepal pada 2 Mei 2013. “Selama di Kathamndu tim akan melakukan persiapan fisik dan adaptasi dengan cuaca di Nepal selama empat hari. Selanjutnya tim akan menuju titik start pengarungan di Kota Dolalghat pada 7 Mei,” ungkapnya Selasa sore (30/4) di Kampus UGM.

Jalur pengarungan Sungai Sun Kosi merupakan salah satu jalur pengarungan yang termasuk ke dalam sepuluh sungai terbaik di dunia untuk Ekspedisi versi buku “500 jouney all the time” terbitan National Geographic Society. “Pengarungan ini merupakan pengarungan sungai dengan menggunakan kayak yang di lakukan oleh tim dari Indonesia dan pada kesempatan kali ini hanya dilakukan oleh tim dari MAPAGAMA,” ucap Fahmy.

Fahmy menuturkan jeram di Sungai Sun Kosi cukup bervariasi dari jeram kelas I – V (skala I-V). Mayoritas jeram kelas IV dan V akan di temui dari hari 4-6 Pengarungan. Dari segi aksesibitilas pada hari ke 5-7 jalur pengarungan akan berubah dari sebelumnya jalur dengan aksesbiltas yang relatif mudah menjadi jalur pengarungan dengan aksesibitias yang sulit. Pada hari kelima sampai ke tujuh, topografi di sekitar sungai merupakan daerah pegunungan dengan tebing dan jurang yang memisahkan antar pegunungan di kanan kiri sungai jalur pengarungan.”Salah satu jeram yang akan coba di lalui oleh kayakers MAPAGAMA adalah jeram Harkapur yang merupakan jeram terbesar di sungai Sun Kosi dengan kelas Jeram V. Namun di samping Harkapur banyak jeram lain yang berhasil di identifikasi oleh Tim MAPAGAMA dengan menggunakan metode interpretasi Citra Penginderaan Jauh,” imbuhnya.

Dari keseluruhan total panjang pengarungan, lanjutnya, tim MAPAGAMA dalampengarungan tersebut akan menjumpai 224 jeram berbagai kelas. Total jeram terbanyak akan di jumpai pada hari pertama pengarungan sejumlah 52 jeram dan jeram dengan kelas tertinggi akan di jumpai pada hari ke 6. Dalam sehari tim rata-rata akan melakukan pengarungan sejauh 35 Km. “Fakta-fakta lapangan ini menjadi dasar oleh tim MAPAGAMA untuk membuat program latihan atlet yang akan mengarungi Sungai Sun Kosi,” katanya.

Dituturkan Fahmy, dalam pengarungan nantinya tim MAPAGAMA tidak hanya akan menemui kelas jeram yang bervariatif dan panjang jalur pengarungan yang tidak pendek. Namun, juga akses yang tidak seluruhnya baik di sepanjang jalur pengarungan, serta ketidakadaan listrik membuat ekspedisi ini menjadi semakin penuh tantangan. Sehingga diperlukan persiapan yang matang tidak hanya dari kemampuan lapangan atlet, tetapi juga dari segi manajerial. “Dalam pengarungan nanti, tim MAPAGAMA akan di dampingi oleh 4 safety kayakers nepal dan sebuah perahu Rescue. Safety kayakers dan perahu rescue merupakan tim pendukung dari Paddle Nepal, sebuah perusahan penyedia jasa arung jeram di nepal. Sesuai regulasi yang di keluarkan oleh pemerintah Nepal untuk kegiatan ekspedisi arung jeram memang harus di dampingi oleh penyedia jasa arung jeram lokal untuk memastikan keamanan dan keselamatan tim yang melakukan ekspedisi,” urainya.

Tim MAPAGAMA yang diberangkatkan ke Nepal khususnya kayaker telah disiapkan sejak awal tahun 2012 lalu. Mereka adalah Fadil Ramadhan (FIB), Zul Fahmi M.(FISIPOL), Wahyudin (Fakultas Peternakan), Yudha Wahyu (FISIPOL), Aryati Larasati (Fakultas Kehutanan), Mul Hendra (Alumni FIB) sebagai kayakers. Seorang official Kurnia Fahmy (Sekolah Vokasi), dan Fotografer Dwi Oblo Alumni Jurusan Arkeologi FIB yang berprofesi sebagai wartawan foto.

Lebih lanjut dikatakan Fahmy, sebelum keberangkatan ke Nepal, pada Senin lalu (29/4) tim MAPAGAMA melakukan audinesi dengan Wakil Gubernur DIY, Pakualam IX. Dalam kesempatan itu Pakualam IX mengapresiasi dan menyambut baik kegiatan yang dilakukan. Ia berharap melalui kegiatan tersebut mampu memperkenalkan Yogyakarta ke dunia internasional.
Hal senada juga disampaikan Rektor UGM, Prof. Dr. Pratikno, M.Soc.Sc., saat acara pelepasan tim MAPAGAMA ke Nepal, Senin malam (29/4) di Gelanggang Mahasiswa UGM. Rektor memberikan tanggapan positif terhadap kegiatan yang diikuti tim MAPAGAMA. Pada acara tersebut Rektor secara simbolis memberikan sebuah dayung kepada perwakilan MAPAGAMA sebagai tanda pelepasan keberangkatan tim ke Nepal. (Humas UGM/Ika; foto: Heribertus Suciadi Nugraha).

ugm-asean

UGM dan Kemenlu Launching Pusat Kajian Asean

Rilis Thursday, 2 May 2013

Terkait Asean Community 2015, Rektor UGM, Prof. Dr. Pratikno, M.Soc., Sc mengatakan Indonesia tidak akan mundur. Dengan modal penduduk dan wilayah jauh lebih luas dari yang lain, Indonesia berharap menjadi pemimpin di Asia.

Direktur Jenderal Kerjasama Asean, Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, I Gusti Agung Wesaka Puja, Rektor UGM, Prof. Dr. Pratikno, M.Soc., Sc dan Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Dr. Erwan Agus Purwanto meresmikan Pusat Kajian Asean. Peresmian ditandai dengan Seminar “Toward A More Cohesive and people-Oriented ASEAN: 2015 and Beyond” di Ruang Seminar Pascasarjana UGM, Selasa (30/4).

Gusti Agung Wesaka Puja, mengatakan Pusat Kajian Asean di UGM memiliki arti penting bagi Indonesia. Pusat studi ini sudah saatnya menyiapkan para pendidik dan mahasiswa dalam Asean Community 2015. “ASEAN adalah soko guru politik bagi Indonesia, kenapa selama ini kita tidak focus lebih mendalam, justru mendirikan pusat studi lain. Di Chulalongkor Thailand, AS, Australia dan Cina telah lama memiliki dan memberi perhatian,” katanya.

Dikatakan Wesaka Puja, selain di UGM, Pusat Kajian Asean ini berdiri pula di Universitas Airlangga, Universitas Indonesia, Universitas Hassanudin dan Universitas Andalas. Masing-masing universitas diharapkan memiliki Pusat Kajian Asean dengan karakter-karakter yang sesuai. “Sebab bicara Asean dengan tiga pilarnya, maka masing-masing bisa menyiapkan diri. Bisa mengambil tekanan pada pilar politik, pilar ekonomi atau pilar sosial budaya. Seperti di Hassanudin sudah menyatakan berkonsentrasi pada kajian ekonomi,” tambahnya.

Terkait Asean Community 2015, Rektor UGM, Prof. Dr. Pratikno, M.Soc., Sc mengatakan Indonesia tidak akan mundur. Dengan modal penduduk dan wilayah jauh lebih luas dari yang lain, Indonesia berharap menjadi pemimpin di Asia.

Apalagi perkembangan terakhir ekonomi selatan, Indonesia berhasil masuk lapis kedua setelah India, Cina dan Brazil. Demikian pula setelah mencapai ekonomi 16 negara besar dunia, Indonesia dalam beberapa tahun kedepan berharap mencapai 10 besar dunia.

“UGM konsern memback up untuk memperkuat di masyarakat dunia, terutama di Asean. Bagaimana upaya untuk memimpin, size yang besar berpotensi menjadi pemimpin,” papar Rektor.

Dekan Fisipol UGM, Dr. Erwan Agus Purwanto menambahkan pendirian Pusat Kajian Asean secara akademik akan mendorong pendidik dan mahasiswa serta umum memahami permasalahan Asean, baik di bidang politik, ekonomi maupun sosial budaya. Pusat kajian yang berada di Fisipol UGM, ini diharapkan mampu menyiapkan kaum muda untuk berkiprah dalam Asean Community di tahun 2015.

“Sebagai bagian masyarakat Asean, perlu untuk saling memahami antara satu negara dengan negara lainnya, sehingga jika terjadi miss understanding, stabilitas politik di kawasan ini tetap terjaga,” ungkapnya.

Menurut Erwan, focus pusat kajian di awal-awal mendorong kesadaran masyarakat agar mengerti bahwa dalam waktu yang tidak lama mereka menjadi bagian dari masyarakat global, Asean 2015. Secara iklim akademik, hal ini tentu akan membawa mahasiswa outward looking. “Karena itu perbaikan kurikulum di semua jurusan di Fisipol UGM perlu dilakukan, atau bahkan di beberapa fakultas yang relevan. Karena bicara tentang public policy saja, amaka tidak lagi dalam skala lokal dan nasional, namun harus mengerti proses deliverynya di tingkat Asean,” imbuhnya. (Humas UGM/ Agung)

juara lomba robot

Prestasi Makin Meningkat Setelah Ganti Nama

Rilis Thursday, 2 May 2013

YOGYAKARTA – Namanya ‘Hafidz’, setelah tiga kali sudah berganti nama. Sebelumnya ia dinamai W1nda. Bukan perkara ganti jenis kelamin, lalu namanya diganti mirip menyerupai nama laki-laki atau perempuan. Melainkan menuruti kemauan si empunya robot. Sebelumnya, robot ini selalu langganan juara dua dan juara empat di kompetisi tingkat regional. Setelah berganti nama untuk ketiga kali, akhirnya bisa menjadi juara satu, bukan hanya di tingkat nasional tapi juga di kompetisi internasional.

“Kita namakan Hafidz diambil dari salah satu nama dari anggota tim kita yang tidak bisa berangkat ke Amerika,” kata Malik Khidir, salah satu dari tiga orang tim robot UGM yang berhasil raih emas Trinity Fire Fighting Robot Contest, 6-7 April di Hartford City, Connecticut, Amerika Serikat. Tim ini juga berhasil mendapatkan 2 emas dan 1 Perak di RoboGames 2013 Olympics of Robots, 19-21 April di San Mateo, California, Amerika Serikat.

Malik menuturkan sebanyak 49 anggota tim yang terlibat dalam persiapan kompetisi robot mewakili Indonesia di Amerika Serikat. Namun karena keterbatasan dana, akhirnya yang diberangkatkan hanya tiga orang, selain dirinya, ada Agys Badruzzaman (Fak Teknik), dan Bachtiar C Permana (Sekolah Vokasi). Dibutuhkan satu tahun bagi tim untuk persiapan mengikuti kompetisi di Amerika. Menurutnya hasil persiapan tersebut cukup maksimal dibuktikan dengan bentuk robot yang mereka buat sangat rapi. “Tiga kali trial berhasil memadamkan api dan mampu kembali ke home (lintasan awal) dengan sempurna,” kata Malik menceritakan pengalamannya saat bertanding di Trinity contest.
Diakui Malik, untuk membuat robot bisa juara tentulah tidak mudah. Setidaknya selama dua tahun, mereka harus mengurangi jatah tidur sekedar untuk mengutak-atik rangkaian robot. “Dua tahun kita kerja, Alhamdulillah ada hasilnya,” ujarnya.

Malik bersama teman-temanya biasanya membagi tugas dalam mendesain robot. Ada yang ditugaskan di bagian mekanik, ada yang mengurusi elektronik dan yang khusus membuat program. Uniknya, saat robot diujicoba dibawah jam 12 malam selalu mengalami error. Sebaliknya robot bisa diujicoba dengan baik bila sudah menjelang pagi, “Seolah sepertiga malam terakhir robotnya bisa dioperasikan,” kenangnya.

Kesulitan yang mereka hadapi tidak berhenti sampai di situ, untuk membeli suku cadang robot hanya dapat dibeli dari Amerika, China dan inggris. “Kita pun terpaksa menunggu barangnya datang satu minggu hingga dua bulan,” katanya seraya menyebutkan untuk satu robot menghabiskan dana sebesar Rp 30 Juta sedangkan untuk robot line follower hanya Rp 2 juta karena suku cadang bisa dibeli di pasar lokal.

Sementara Agys Badruzzaman, menambahkan robot mereka bawa ke Amerika Serikat sempat mengalami kerusakan karena ditempatkan di dalam bagasi pesawat. Beruntung, sebelum bertanding sempat untuk diperbaiki dan membeli suku cadang saat berada di negeri Paman Sam tersebut.

Kesusahan dan kesulitan yang mereka hadapi selama persiapan mendapatkan hasil yang membuat mereka bangga.

Di kompetisi Trinity Fire Fighting Robot Contest, robot mereka berhasil mengalahkan robot dari Amerika, China, Israel, Rumania, dan turki. Robot Hafidz mampu mengalah robot lainnya dalam kecepatan memadamkan api dengan cepat dalam sebuah simulasi dengan lintasan sepanjang 60 meter. “Ditempatkan dari posisi manapun, robot Hafidz bisa memadamkan api dan tidak terjadi error,” katanya.

Sedangkan dalam kompetisi Robogames, tim robot UGM mengikuti lima kategori namun hanya tiga kategori yang berhasil membawa pulang medali. Dua medali emas diraih untuk kategori Fire Fighting Robot dan Natcar Robot sedangkan perak untuk kategori Balancer Robot. Menurut Agys, kompetisi robot ini merupakan kompetisi robot terbesar di dunia yang pernah dilakukan. Sehingga mendapatkan penghargaan The Guinness World Records. Kompetisi tidak hanya diikuti para mahasiswa namun dikuti oleh semua kelompok umur mulai dari anak-anak hingga para klub penggemar robot. “Diikuti peserta dari 16 negara, ada 59 even, 227 tim, 703 robot dan 841 engginer dari seluruh dunia,” katanya. (Humas UGM/Gusti Grehenson)

12
Universitas Gadjah Mada

© Neurologi, Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY